PERAN GURU BK TERHADAP KESUKSESAN KARIER SISWA SMK
LANDASAN TEORI
A. Hakekat
Bimbingan dan Konseling.
1.
Makna
Bimbingan dan Konseling
Dari
pemaparan dalam makalah ini diberikan pembatasan dalam program Bimbingan da
Konseling sebagai sebagai bentuk kepedulian dan pembiasaan hidup sosial dari
pihak sekolah. Dari pembatasan permasalahan, arti dari bimbingan disekolah SMK
merupana bentuk bimbingan kejuruan yang mempunyai arti sesuai dengan KBBI
(2008) adalah layanan bimbingan dan
penyuluhan serta bimbingan karier kejuruan yang diberikan sekolah menengah
kejuruan kepada calon siswa dan tamatanya.
Dari
penelaahan Bimbingan dan Konseling (Winkel & Sri Hastuti, 2012 : 27)
memberikan arti Guidance dan Counseling yang mempunyai arti
menunjukkan jalan (showing the way),
memimpin (leading), menuntun (conducting), memberi petunjuk (giving instruction), mengatur (regulating), mengarahkan (governing), dan memberi nasehat (giving advice).
Dari
pengertian paparan di atas maka kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah
merupakan bentuk pemberian penanganan secara proses, prosedur, teknik yang
diberikan, pelayanan kepada konseli
secara efektif dan efisien.
2.
Ruang
Lingkup Bimbingan
Dari
pemaparan bimbingan dan konseling di atas, maka bimbingan dan konseling dapat
berfungsi menawarkan bantuan dalam menghadapi masalah supaya perkembangan
pribadi seseorang dapat berlanjut dan tidak berhenti di jalan. Dengan kata lain
ruang lingkup bimbingan dan konseling tidak terbatas pada berapa golongan umur,
kelompok, golongan, problematika tertentu, lapisan masyarakat tertentu serta
struktur kepribadian tertentu. Namun deikian terdapat persyaratan seseorang
mendapat pelayanan bimbingan dan konseling seperti : a) sudah sampai umur
tertentu, b) mampu menggunakan pikiran dan kemauan sendiri sebagai manusia
bebas tidak terbawa perasaan, c) rela memanfaatkan pelayanan bimbingan, d)
harus ada kebutuhan obyektif untuk menerima pelayanan bimbingan (Wingkel, 2012)
3.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling
Kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah terutama sekolah SMK supaya melalui
bimbingan menjadikan siswa sebagai individu atau kelompok individu sebagai
pelanggan yang dilayani oleh pihak sekolah mampu menghadapi semua tugas yang
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembanganya secara sadar, mewujudkan kesadaran
dan kebebasan dalam membuat pilihan secara bijaksana, mampu mengambil beraneka
tindakan penyesuaian diri secara memadai, bantuan menghadapi masalah, pilihan,
menentukan sikap, tindakan, bimbingan dalam kehidupan sekarang sebagai pioneer
pembuka jalan untuk menjalani hidup.
Dalam
kegiatan ini pihak siswa membawa
kedewasaan, mencapai hal yang positif, dan mampu menunjang perkembangan dan
mampu mewujudkan bentuk pendidikan nasional. Sesuai dengan paparan pada
kurikulum (Dinas P dan K) juga memuat pemberian bantuan khusus berupa
(pe)layanan bimbingan kepada siswa dalam mengembangkan diri untuk membawa siswa
menuju aktivitas hidup sepanjang hayat sesuai dengan struktur Materi Pendidikan
mulai Sekolah.
4.
Asas
Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Dalam
memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan permasalahan yang ada, perlu
mengingat berbagai asas yang ada dalam penyelenggaraan program bimbingan dan
konseling.
Pelaksanaan
dan penggunaan asas tersebut dimaksudkan agar prinsip dasar pelaksanaan
bimbingan dan koseling dapat terlaksana sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai :
1) fungsi penyaluran, 2) fungsi penyesuaian, dan 3) fungsi pengadaptasian
(Wingkel, 2012 : 67).
Beberapa
asas pelayanan bimbingan dan konseling seperti : 1) menaruh perhatian pada
keseluruhan perkembangan siswa sebagai individu yang mandiri dan mempunyai
potensi untuk berkembang dalam semua aspek kepribadiannya, 2) bimbingan
berkisar pada dunia subyektif masing-masing siswa dan mahasiswa, 3) mengarah
pada suasana dan situasi bekerja sama antar tenaga pendidik yang membimbing dan
yang dibimbing, 4) berasaskan pengakuan martabat dan keseluruhan individu
sebagai manusia yang berdaulat dan
bebas, 5) bercorak ilmiah sebagai ilmu terapan, 6) dapat dimanfaatkan semua
siswa, dan 7) bercirikan proses, terus menerus, berurutan dan sesuai tahapan
perkembangan siswa (Wingkel, 75-78).
5.
Bimbingan
dan Konseling di Sekolah
Tenaga
bimbingan di sekolah menengah dan perguruan tinggi harus memiliki berbagai
pandangan terhadap masalah yang actual dan mampu menangani bidang permasalahan
seperti : a) belajar, mativasi, hubungan guru/dosen dengan siswa dll, b)
keluarga dengan rincian suasana keluarga, perceraian orang tua dll, c)
pengisian waktu luang, d) pergaulan teman sebaya, e) pergulatan diri sendiri.
(Wingkel, 2012).
6.
Pola
dasar Pelaksanaan Bimbingan
Pola
dasar bimbingan merupakan suatu asas pokok mengatur penyebaran bimbingan di
sekolah, dengan mempertimbangkan kegiatan bimbingan apa yang akan diadakan dan
rangkaian kegiatan itu dilaksanakan oleh siapa dan diberikan kepadasiapa. Pola
tersebut antara lain : generalism (general),
specialism (spesialis), curricular design (kurikuler), dan human relation and mental health (relasi
manusiawi serta kesehatan menta. Dari pola tersebut di atas, bentuk bimbingan
yang diselenggarakan adalah bimbingan individual dan bimbingan kelompok
(Wingkel, 2012).
7.
Komponen
bimbingan
Tahapan
pelaksanaan bimbingan dengan urutan : a) pengumpulan data, b) pemberian
informasi, c) penempatan, d) konseling, e) konsultasi, f) evaluasi program. Dalam
pelaksanaan bimbingan di SMA/SMK kebutuhan penyelesaian masalah siswa semakin
kompleks, berbagai masalah dihadapi, berbagai masalah muncul dan berbagai
tantangan, pilihan dan masukkan sangat dibutuhkan oleh siswa (Wingkel, 2012).
8.
Bimbingan
dengan pendekatan Behavioristik
Pendekatan
dengan behavioristic membawa beberapa
teori yang ada, salah satunya adalah reality
therapy yang dikembangkan William Glasser dimana kenyataan harus diterima,
yaitu tingkah laku yang nyats, memunculkan rasa tanggung jawab, memenuhi
kebutuhan dicintai dan mencintai, dihargai, dihormati dan kebergunaan yang
sesuai dengan permasalahan yang ada. Pendekatan lain menggunakan multimodal counceling yaitu pendekatan
dengan memadukan banyak unsur seperti tingkah laku nyata, sensasi, sikap, pendekatan
pribadi dan pendekatan fisik serta kesehatan jasmani. (Wingkel, 2012)
B. Karakteristik
Perkembangan Anak Remaja Awal
Siswa
usia SMK merupakan siswa yang masih dalam fase perubahan, yaitu perubahan fase
kanak-kanak ke fase dewasa awal. Fase ini mempunyai berbagai bentuk pertumbuhan
dan perkembangan dengan berbagai karakteristik khas seperti :
1)
Perkembangan
Fisik
Anak-anak
usia golden age (0-5 tahun) merupakan
sebuah pondasi emas yang sangat menentukan kualitas
hidup di masa yang akan datang. Setelah menginjak pada fase selanjutnya,
dipaparkan oleh Dähler Franz (1975:12)
adalah fase dimana terjadi terjadi proses selain mengalami percepatan
pertumbuhan tinggi badan dan berat badan para remaja juga mengalami proses
kematangan seksual seperti :
a.
Karakteristik
kelamin primer
Para remaja
putra terjadinya pengeluaran sperma dan menegangnya alat kelamin pada saat
tertentu sedangkan pada remaja putri terjadinya loncatan sel telur (ovulasi)
dan terjadinya menstruasi (pengeluaran sel telur yang tidak dibuahi, lendir dan
darah).
b.
Karakteristik
kelamin sekunder
Pada remaja
putra tubuh menjadi lebih jantan, suara membesar dan pecah, serta tumbuhnya
bulu-bulu/ rambut pada bagian tubuh tertentu sementara pada remaja putri mulai
nampak bentuk kewanitaannya, seperti perkembangannya buah dada dan montoknya
anggota-anggota badan.
Selain adanya perkembangan
tersebut, terjadi juga pertumbuhan
anggota badan yang berjalan tidak seimbang, tumbuh jerawat dan bintik-bintik
pada muka, punggung dan bagian tubuh lainnya. Sehingga sering timbul perubahan
tingkah laku misalnya yang semula lincah dan periang, berubah menjadi pemalu
dan rendah diri, kadang-kadang kasar, tidak tahu malu, dan lain sebagainya
(Rachman Hermawan, 1988: 28).
2)
Perkembangan
sosial
Pada
dasarnya apabila seorang remaja dalam masa pertumbuhan akan merasakan tergugahnya
rasa sosial untuk ingin bergabung dengan anggota kelompok lain karena ingin
meluaskan pergaulannya sebagai usaha mencari nilai-nilai baru dan ingin
berjuang mencapai nilai-nilai itu. Dengan demikian perilaku perubahan dari masa
kanak-kanak ke masa remaja menimbulkan konflik dalam diri, ingin bersosialisasi
dan sangat ingin merasakan hal yang baru. Perasaan yang paling sering dirasakan
adalah adanya pengaruh yang sangat kecil pun akan dianggap sebagai bentuk
ekspresi diri yang aktual, mengikuti zaman, tanpa memperhatikan apakah hal
tersebut adalah pengaruh negatif ataupun positif.
3)
Perkembangan
intelektual
Selama
masa perkembanganya, fase kanak-kanak yang berubah sampai dengan fase masa
remaja mereka mulai bersikap kriris dan tidak mau menerima begitu saja perintah
atau aturan yang ada. Hal tersebut terjadi karena mereka ingin mengetahui
dasar, alasan dan sebab sesuatu dapat terjadi. Tidak jarang dengan perkembangan
intelektualnya yang bersifat kritis ini para remaja selalu mengalami konflik
atau pertentangan dengan pihak orang tua atau pendidik-pendidiknya yang
biasanya berpegang pada nilai-nilai lama.
4)
Perkembangan
emosional
Pada
masa perkembanganya, kanak-kanak yang akan menjadi remaja berada dalam keadaan
dimana perasaan belum mapan sehingga sering membawa mereka ke dalam
kegelisahan, perasaan canggung akan pertambahan tinggi badan yang dirasa “aneh”
dan mengganggu, mudah tersinggung, kesal hati, tertekan, ingin marah, tetapi
kadang-kadang berada dalam suasana gembira dan ringan hati untuk melakukan pertolongan
kepada orang lain. Dipihak lain remaja sangat membutuhkan rasa aman dalam
lingkungannya dalam bentuk pengertian akan keadaannya ataupun mengenai problema
yang sedang dihadapi, selain itu mereka perlu adanya pengakuan sosial. Dari
keadaan tertentu kondisi dari para remaja tersebut menyebabkan berbagai emosi
yang belum stabil ini celaan ataupun kritikan terkadang akan selalu ditanggapi
secara sungguh-sungguh sebagai bentuk ejekan atau remehan. Akibatnya mereka
sering bersikap antipati dan melawan (Y. Bambang Mulyono ,1984).
Dari
penelaahan berbagai teori tersebut maka, dalam penempatan guru BK harus
mengetahui dan memahami sehingga berbagai masalah yang dihadapi siswa mampu
diberikan solusi yang sesuai, tepat dan mengandung banyak asas manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar